ULLEN SENTALU

“Baru kali ini bisa ke museum dan terasa daya magis serta menakjubkan menikmati kehidupan kerajaan yang dijelaskan guide. Seperti ingin masuk lebih dalam lagi ke kehidupan saat itu. Ingin mengenal setiap tokoh yang dijelaskan. Para tokoh bangsawan keraton yang pada masanya melalui liku liku kehidupan cinta, perjuangan, serta banyak hal lainnya.”

gerbang depan ullen sentalu
gerbang depan ullen sentalu

Yah, itu tadi kesanku kepada museum “ULLEN SENTALU” yang merupakan singkatan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dikenal sangat dekat dengan keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta yaitu bapak Haryono.

Museum ini menyimpan benda-benda yang diberikan langsung oleh pecahan Kerajaan Mataram Islam, yaitu Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, Kasultanan Ngayogyakarta, Paku Alaman.

Benda- benda di dalamnya meliputi :

1. Batik yang setiap corak memiliki makna. Batik berwarna dasar sogan merupakan khas solo sedangkan warna dasar putih merupakan khas jogja. Motif yang ada disana antara lain, parang, truntum, sido mulyo, sido asih, kawung, gurda dan masih banyak yang lain. Beberapa makna yang masih ku ingat yaitu truntum (taruntum) biasa dipakai orangtua pengantin sebagai lambang Penuntun, panutan, menuntun anaknya untuk tetap dalam jalan yang baik.

2. Gamelan kukuh.

3. Lukisan-lukisan raja, ratu dan putri dari 4 kerajaan

4. Arca- arca hindu-budha

dan masih banyak lainnya.

Paling seru saat disana yaitu minum jamu resep rahasia dari Ratu Mas. Hmmm… haruum, dengan suasana yang dingin membuat badan kembali segar. Pingin tahu resepnya deh. Hehe

Next, we going to third areas. There is some painting. Amazing. Tari bedhaya ketawang yang sakral dilukiskan di atas kanvas dan indah. Sultan HB ke-IX yang terkenal dengan “Ngemut Berlian” karena dibalik diamnya terdapat sesuatu yang lebih berharga. Sultah HB-X yang tidak mengenal poligami. Dan penjelasan terakhir di area itu adalah filosofi Pakaian pengantin putri gaya Solo dan gaya Jogja.

Gaya Solo yang sunduk pentulnya “Pitu” yang berarti pitulungan atau “Sanga” yang berarti wali sanga.

Gaya jogja yang sunduk pentunya “Lima” yaitu menggambarkan rukun islam ada 5.

Masih banyak lagiyang belum tertulis disini. Ingin lebih detail datanglah ke ULLEN SENTALU.

Layaknya replika relief candi Borobudur yang digambarkan pada foto dibawah ini.

with my besties
with my besties

 Kebudayaan dan kesenian dalam posisi miring yang harus selalu diperhatikan. Jika tidak kita jaga dan kita lestarikan akan jatuh dan rusak. So be aware for our culture. 🙂 Lets enjoy it !

@Ullen sentalu 13022014

Diterbitkan oleh alfisyifa

Menjadi sahabat mu adalah kebahagiaanku...

2 tanggapan untuk “ULLEN SENTALU

Tinggalkan komentar